Berita Sumenep – Proses identifikasi korban perahu karam KLM Fajar Lorena Sari, yang tenggelam di perairan Kabupaten Situbondo telah selesai. Pemerintah Kabupaten Sumenep memastikan para korban terbagi dalam empat klaster, berdasarkan kondisi masing-masing.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Perhubungan Sumenep, Yayak Nurwahyudi, menjelaskan rincian klaster tersebut pada Senin (9/12/2024).
“Setelah proses identifikasi selesai semalam, ada empat klaster korban perahu karam,” ujarnya.
Klaster pertama terdiri dari dua korban meninggal dunia. Salah satu korban telah dimakamkan di Pulau Sapudi, sementara yang lain dimakamkan di Situbondo.
Klaster kedua mencakup satu korban yang sempat dirujuk ke Rumah Sakit Asembagus, Kabupaten Situbondo.
“Namun, korban tersebut menolak untuk dirawat inap,” tambah Yayak.
Klaster ketiga, melibatkan para korban yang langsung melanjutkan perjalanan sesuai rencana awal, setelah dijemput keluarga masing-masing.
Sementara itu, klaster keempat mencakup satu korban yang hingga kini masih dinyatakan hilang. Korban tersebut, Mahnia (65), adalah warga Desa Prambanan, Kecamatan Gayam, yang kini masih dalam pencarian oleh tim Basarnas.
Yayak menegaskan, Pemkab Sumenep memberikan dukungan penuh bagi para korban dan keluarga mereka, mulai dari penyediaan transportasi hingga bantuan biaya pemakaman.
“Kami menyediakan ambulans, perahu sewaan, hingga bantuan untuk pemakaman dan pemeriksaan kesehatan awal,” jelasnya.
Pemerintah berharap dengan rampungnya proses identifikasi, keluarga korban dapat memperoleh kepastian yang diharapkan. Pencarian terhadap korban hilang pun terus dilakukan.
“Hari ini Basarnas masih melakukan pencarian terhadap Mahnia. Kami akan terus berupaya menangani dampak tragedi ini dengan cepat dan terkoordinasi,” tutup Yayak.
Peristiwa tenggelamnya KLM Fajar Lorena Sari ini, menjadi peringatan penting akan keselamatan pelayaran, khususnya di musim dengan cuaca yang tak menentu.
Seperti yang diwartakan sebelumnya, Perahu Layar Motor (PLM) Fajar Lorena Sari, yang berlayar dari pulau Sapudi dengan tujuan Pelabuhan Kalbut Situbondo, mengalami pecah di lambung perahu yang diduga akibat ombak yang mengakibatkan perahu tersebut karam di perairan Situbondo.
